Seni tradisi gandrung terob memiliki tempat yang istimewa dan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Banyuwangi selama berabad-abad.
FGD digelar hingga empat kali. Serangkaian FGD menghadirkan para mitra riset, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Yayasan Kiling Osing Banyuwangi, Sanggar Tari Sopo Ngiro, Rumah Budaya Osing, pemimpin sanggar tari, budayawan, panjak, para penari gandrung profesional, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.
Penari gandrung senior tentu memiliki intuisi yang kuat bahwa peserta memang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penari gandrung profesional. Pertimbangan pemilihan calon peserta adalah yang memiliki potensi gerak tari dan potensi vokal yang kuat untuk dikembangkan sesuai dengan tembang-tembang klasik cengkok gandrung.
Melalui observasi intensif Bu Temu Misti mendapatkan dua calon peserta, yaitu Mbak Lusi dan Mbak Rina. Keduanya telah memiliki minat dalam bidang tari, termasuk tari gandrung yang berpotensi dikembangkan menjadi gerak tari gandrung profesional. Keduanya juga memiliki kemampuan vokal untuk dikembangkan sesuai dengan cengkok gandrung.
Bu Mudaiyah mendapatkan satu calon peserta, yaitu Mbak Fika yang juga sudah memiliki minat dalam bidang tari termasuk jejer gandrung yang berpotensi dikembangkan menjadi penari gandrung profesional. Bakat vokalnya juga berpotensi untuk dikembangkan sesuai dengan cengkok gandrung utamanya tambang-tembang klasik yang lazim dibawakan dalam pergelaran gandrung profesional.
Berlangsung dua kali menghadirkan pelaku seni tradisi gandrung, budayawan, pemimpin sanggar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Setiap tahun, lebih dari seribu penari gandrung memeriahkan Festival Gandrung Sewu. Mereka berpotensi menjadi gandrung terob atau profesional melalui pelatihan dengan metode nyantrik. "Ayo Gandrungan" juga merupakan uji kompetensi, di mana tiga peserta telah lulus pelatihan dan siap berkiprah dalam pergelaran gandrung profesional di Banyuwangi. Gelar "Ayo Gandrungan" menjadi bagian dari Festival Banyuwangi "Sepekan di Kemiren".